Minggu, 05 September 2010

Artikel Tugas MAK

MORFOLOGI DAN TIPOLOGI KOTA TRENGGALEK

Jurnal Arsitektur Mitakat, volume 5, nomor 1, Maret 2007.
Journal from JIPTUNMERPP / 2008-01-09 09:44:52
Oleh : Rifan Handoko, Department_of_Architecture__Engineering_-_Merdeka_ (mintakat@unmer.ac.id)
Dibuat : 2007-03-01, dengan file

Keyword : Morfologi kota, tipologi kota, Trenggalek.


Perkembangan Kota Trenggalek yang dikaji dengan tinjauan historis dan studi morfologi dan tipologi dikelompokkan ke dalam kawasan pemerintahan, kawasan perdagangan dan kawasan permukiman.

Pusat pemerintahan pertama kali dibentuk pada abad 18 sebagai daerah kekuasaan Mataram dan terletak di Surondakan yang berupa Kadipaten. pada pemerintahan kolonial Belanda banyak penambahan di sekitar alun-alun untuk fungsi dan Kadipaten menjadi Kota Kawedanan dari Kabupaten Tulungagung. Pada masa kemerdekaan terjadi perluasan alun-alun yang memotong sumbu jalan utama dan perubahan fungsi.

Kawasan permukiman berciri tradisional dengan penggunaan toponim Jawa seperti Pandean, Dabangsan, sasoetan, tamertan, Jambangan, Ngantru, Ngemplak dan Sawahan. pada masa pemerintahan kolonial Belanda dilakukan pembagian menurut tingkatan masyarakatnya yaitu : permukiman bangsawan dan pemerintah, permukiman Belanda, permukiman kaum China dan terakhir permukiman pribumi. saat ini hal tersebut tidak tampak lagi karena dibumihanguskannya pusat kota pada tahun 1949 dan minoritas penduduk China.

Kawasan perdagangan dimulai dengan pasar tradisional yaitu pasar pon yang terletak di jl. Panglima Sudirman Kelurahan Sumbergedong. Kegiatan perdagangan ini juga diwarnai oleh kedatangan etnis China yang bermukim di sekitar pasar Pon. Sampai saat ini perekonomian kota relatif lambat dan cenderung tertarik ke arah Tulungagung.




0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates